Animasi Doraemon

" title="klik untuk membuat animasi " />

Rabu, 15 Maret 2017

SIKAP





A.    Pengertian
Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.
Sikap merupakan masalah yang penting dan menarik dalam lapangan psikologi, khususnya psikologi sosial. Bahkan ada sementara ahli yang berpendapat bahwa psikologi sosial menempatkan masalah sikap sebagai problem sentralnya.
Thurstone memandang sikap sebagai suatu tingakatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif, yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi yang tidak menyenangkan. Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai-bagai macam sikap, dapat menimbulkan berbagai-bagai macam tingkatan afeksi pada seseorang.
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek – obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.
 La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.
Soetarno (1994) memberikan definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
      
B.     Teori-teori Sikap
1.      Theory of Reaction Action Dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1975. (Sarlito W. Sarwono, 2002).
Dinamakan reasoned action karena berusaha mengungkapkan latar belakang atau alasan (reason) dari suatu tindakan (action). Teori ini mengembangkan suatu teori dan metode untuk memprakirakan perilaku dari pengukuran sikap. Teori tindakan beralasan menjelaskan tentang integrasi komponen perilaku dalam struktur yang telah didesain untuk memprediksi perilaku yang lebih baik.
Teori tindakan beralasan merupakan teori psikologi sosial yang telah terbukti dengan baik dengan menyatakan bahwa suatu keyakinan tertentu dapat mempengaruhi persepsi perilaku dan perilaku sebenarnya. Variabel-variabel yang terdapat dalam teori tindakan beralasan adalah variabel sikap, norma subyektif, niat dan perilaku (Ajzen, 1988). Niat berperilaku dapat dijadikan sebagai alat ukur perilaku nyata yang terbaik, dan menyatakan bahwa perilaku tersebut disengaja sehingga cukup rumit ditentukan oleh keinginan seseorang untuk menyatakan perilaku tersebut. Teori tindakan beralasan dijelaskan tentang adanya sikap dan norma subyektif yang dapat membentuk niat seseorang.
2.      Theory Planned Behavior Sikap dan perilaku
 seseorang dipengaruhi oleh segala sesuatu yang berada di sekelilingnya seperti, orang tua, teman, pengalaman, serta pengetahuan yang telah dimiliki dalam proses pengambilan keputusan. Teori ini adalah pengembangan dari teori reaction action dengan adanya penambahan satu variabel, yaitu kontrol keperilakuan yang dirasakan. Kontrol keperilakuan secara langsung dapat mempengaruhi niat untuk melaksanakan suatu perilaku dan juga mempengaruhi perilaku dalam di mana situasi pengguna berniat untuk melaksanakan suatu perilaku namun dihalangi dalam melakukan tindakan tersebut. Kontrol keperilakuan yang dirasakan ditunjukkan dengan tanggapan.

C.    Struktur Sikap
Thurstone menekankan pada komponen afektif, pada Rokeach dan Byrne, juga Myers dan Gerungan, pada komponen kognitif,afektif, dan konatif. Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas pada umunya pendapat yang banyak diikuti ialah bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap yaitu:
1.      Komponen kognitif ( komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
2.      Komponen afektif (emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasatidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan negatif.
3.      Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component), yaitu komponen yang berhubungan dengan kecendrungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecendrungan bertindak atau berprilaku seseorang terhadap objek sikap.
Sedangkan Allport (1954) sebagaimana dijelaskan oleh Notoatmojo (1993) mengungkapkan bahwa struktur sikap terdiri tiga komponen pokok, yaitu komponen kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek ; komponen yang meliputi kehidupan emosional atau evaluasi individu terhadap suatu objek sikap ; dan komponen predisposisi atau kesiapan/ kecenderungan individu untuk bertindak (tend to behave). Ketiganya membuat total attitude. Dalam hal ini, yang menjadi determinan sikap adalah pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosi.
D.    Sikap dan Perilaku
Perilaku seseorang akan diwarnai atau dilatarbelakangi oleh sikap yang ada pada orang yang bersangkutan. Namun tidak semua ahli menerima pendapat bahwa perilaku itu di latarbelakangi oleh sikap yang ada pada diri yang bersangkutan.
Menurut Myers (1983) memandang bahwa adanya kaitan anatara sikap dan perilaku. Maka dengan jelas bahwa sikap mempunyai kaitan dengan perilaku. Perilaku dengan sikap saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan dengan yang lain.
Perilaku adalah keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik. Robert Y. Kwick (1972) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari.
Menurut Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.
Sikap terdiri dari tiga komponen yang intensitasnya dapat berbeda-beda pada masing-masing orang . orang dengan sikap eksterm, yaitu orang yang melibatkan intensitas perasaan yang sangat mendalam mengenai suatu hal. Menurut Krosnick, (1988)  salah satu determinan dari ekstremitas adalah adalah adanya vested interest, yaitu sejauh mana kepedulian orang terhadap suatu hal, khususnya bila konsekuensi dari hal tersebut menyangkut dirinya sendiri.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa semakin besar vested interest seseorang, semakin besar pula pengaruh sikap terhadap perilakunya. Sebuah penelitian dilakukan pada mahasiswa disuatu universitas besar di Amerika. Mereka ditanyai melalui telepon, apakah mau ikut demo menentang perubahan kebijakan hukum yang akan meningkatkan batasan usia orang dewasa yang boleh minum minuman keras (alkohol) dari usia 18 tahun menjadi 21 tahun. Tentu saja responden mahasiswa yang berumur 31 tahun kebawah paling terkena kebijakan hukum tersebut. Mereka tergolong sebagai responden yang paling kuat vested interesnya dan diduga akan lebih banyak yang mau mengikuti demo.

Tidak ada komentar: